Tentang

Air Terjun Laipopu
Taman Nasional Manupeu Tanah Daru (TNMT) secara geografis terletak pada  9°35’ - 9°53’ LS, 119°29’ - 119°53’ BT berada pada ketinggian 0-918 m yang dibatasi oleh sebelah Utara Kecamatan Umbu Ratunggay Barat, Desa Maradesa (Kabupaten Sumba Tengah), sebelah Selatan Samudera Indonesia, sebelah Barat Kecamatan Wanokaka, Desa Katikuloku (Kabupaten Sumba barat), dan sebelah Timur Kecamatan Lewa (Kabupaten Sumba Timur). Sedangkan secara administratif kawasan TNMT berada pada tiga wilayah kabupaten yaitu Kabupaten sumba Barat, Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Sumba Timur. TNMT berdasarkan SK Menhut Nomor SK.576/Kpts-II/98 memiliki luas 87.984,09 hektar.

Kawasan Taman Nasional Manupeu Tanadaru (TNMT) merupakan penggabungan beberapa kawasan hutan, yaitu Hutan Lindung Manupeu (9.500 hektar), Hutan Lindung Tanadaru-Praimamongutidas (43.750 hektar), Hutan Produksi Terbatas Praingpalindi-Tanadaru (10.534 hektar), dan Cagar Alam Langgaliru (24.750 hektar).

Kawasan ini memiliki tipe-tipe vegetasi berupa hutan primer, hutan sekunder yang juga umumnya merupakan hutan musim, padang alang-alang dan semak, maupun padang rumput dan bekas lahan pertanian masyarakat yang telah ditinggalkan. Tipe habitat hutan juga cukup bervariasi, seperti hutan pantai dan mangrove di sebagian pesisir dan muara sungai. Namun sebagian besar merupakan hutan dataran rendah (0-950 meter di atas permukaan laut) dalam bentuk blok hutan utuh/besar ataupun.

Kawasan TNMT merupakan habitat terpenting bagi burung-burung di Sumba. Catatan Burung Indonesia menunjukkan, di dalam kawasan ini terdapat paling tidak 120 jenis burung yang meliputi 48 keluarga. Tutupan hutan di kawasan TNMT merupakan salah satu dari sedikit daerah berhutan yang tersisa di Pulau Sumba. Beberapa blok hutan di dalam kawasan sudah terfragmentasi. Dalam kondisi dikelilingi oleh pemukiman dan lahan pertanian masyarakat, Manupeu Tanadaru menjadi salah satu pertahanan terakhir habitat alami burung-burung di Sumba.